Rabu, 13 Mei 2020

Puisi Hati


Berbalut Luka Fatamorgana
By Widati

Haruskah mengeluh?
Kala letih tapak kaki 
Melangkah menelusuri padang gersang yang membentang
Lewati oase yang menipu mata
Ciptakan berjuta harap dalam kehausan,
Fatamorgana.

Mimpi sekejap menyentuh
Berikan pedih kenyataan
Deretan basa yang telah basi

Nanar mata merasai cinta
Dalam hitungan kedipan
Memandang dan rasakan keindahan dunia

Namun,
Sedetik berlalu, lenyap menghilang
Terbungkam kata erat terkunci
Bahasa tak lagi mampu bicara
Sisakan pedih menyayat perih
Kala takdir torehkan kisah perpisahan di garis kehidupan

Hanya satu masih tertinggal
Nafasku, nafasnya
Jiwa juga darah yang terikat
Mengalir di satu degupan nafas
Mutiara jiwa

Kini terpaku pada lara
Memendam tangis di segurat tawa
Tarikan paksa pada selarik senyum ananda
Terbalut luka dan duka.

Jangli 14052020


Tidak ada komentar:

Posting Komentar