Jumat, 12 Mei 2017

Pentas Amal Bersama Rumah AIRA

Panggung hiburan PABRA_Doc.Maudy


Rumah AIRA, Rumah Siapa?



 Minggu_ 7 Mei 2017, pukul 05.00.
Hap..hap..hap!
Masih dengan membawa semangat  hari jadi Kota Semarang dan gegap gempita kolaborasi warna Semarang Night Carnival. Saya menembus dingin melaju kearah Simpang Lima. Ingin melihat dan menikmati suasana car free day di Kotaku tercinta. Meluangkan waktu untuk cuci mata sekalian olah raga. #Bhahaha..jujur ngeles. Saat melintas di jalan depan Dinsos Provinsi Jateng, saya nelihat sahabat lamaku yang sering dipanggil  Mama Lena oleh anak-anakku, berdiri di depan spanduk kecil bertuliskan “Pentas Amal Bersama Rumah AIRA”.
Ternyata beliau bekerjasama dengan mahasiswa-mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Semarang, mengadakan acara pentas amal. Mereka mengelar kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keberadaan HIV/Aids.

Kampanye HIV/AIDS_Doc.Maudy


Selain memberi informasi tentang penyebaran dan penanganan. Kampanye juga difokuskan untuk mengedukasi masyarakat untuk menjauhi penyakitnya, bukan penderitanya, menggalang dana untuk pengembangan program sosialisasi dan penanganan HIV. 






Aerobic with Inst. Diyan_Doc. Maudy



Senam Aerobic yang dipimpin oleh instruktur cantik bernama Diyan selama satu jam, mengawali acara kegiatan ini. Gerakan dan suara enerjik Mbak Maudy_pembawa acara, Mama Lena dan juga aba-aba instruktur senam nan cantik  yang sangat mudah diikuti, membuat peserta senam antusias mengikuti sampai selesai. 
Riangnya suara pembawa acara cantik Non Maudy mengiringi pembagian beberapa doorprice cantik, yang semakin mengibarkan semangat peserta senam. 
Peluh yang bercucuran seketika lenyap, katena beberapa mbak cantik dari panitia membagikan minuman Vegeta secara gratis.
Selain itu, pihak panitia pun sudah menyediakan tempat untuk periksa kesehatan. Mulai dari pemeriksaan tensi, gula darah,  Asam Urat,  sampai cek  kolesterol.    


Yang cukup menyentuh adalah saat beberapa anak dari grup sepatu roda “KAIROS”, ikut andil dalam gerakan Peduli HIV/AIDS ini. Jagoan-jagoan kecil itu mewarnai lalu memberikan cap tangannya

keatas selembar kanvas yang sudah disediakan oleh panitia. Melihat anak-anak tersebut, terlintas dalam benak saya. Betapa sedihnya anak-anak tanpa dosa yang sudah menjadi korban HIV/AIDS. Mereka harus terkungkung, menanggung akibat dari tindakan  yang tidak mereka perbuat.   


Selain kampanye, senam dan pemeriksaan kesehatan, ada juga pertunjukan seni juga loh. Grup Geol dari Ungaran mempersembahkan goyangan Belly Dance yang bikin semangat dan mata lebih seger. Lagu Suka-suka, Ada Aku Di Sini, Anak Singkong dan The Power of Love yang di bawakan oleh grup band Baladaska pun nggak kalah seru. Yang bikin makin heboh adalah saat dari panitia Gemapeta menyumbangkan suaranya. Pokoknya acara Pentas Amal Bersama Rumah AIRA ini cukup top markotop. 

Mama Lena beserta panitia, terenyum puas dan melenggang pulang dengan hati yang gembira. Ada segumpal harapan, semoga acara seperti ini mendapat dukungan dari banyak khalayak dan bisa terus berlanjut. Demi Generasi muda yang lebih baik lagi. terhindar dari bahaya HIV/AIDS.


Rumah AIRA, rumah siapa?

Mungkin belum banyak yang tahu tentang rumah AIRA. Nahh, sebelum saya tutup tulisan ini, saya ingin sedikit menulis tentang Rumah AIRA.
MM Endang Sri Lestari_Doc.Widati

Ini bukan rumahnya Jeng Aira yang seksi, yang instruktur senam_bahenol, atau rumah nona Aira yang super cantik itu loh.  #Hmmmm…

Rumah AIRA adalah rumah singgah dan Panti Asuhan  gratis, khusus untuk anak – anak Terinfeksi HIV-AIDS. Diprakarsai oleh Bunda Maria Magdalena Endang Sri Lestari. 

Melihat diskriminasi masyarakat luas terhadap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) terutama anak-anak kecil yang tidak tahu kenapa mereka bisa menjadi korban HIV, dan  keberhasilan Bapak Yunus_pendiri rumah singgah LENTERA di Solo pun telah menginspirasi wanita yang bekerja di rumah sakit St. Elisabeth ini untuk mendirikan rumah singgah yang sama.   

Dan sejak tahun 2013,  Beliau memulai sepak terjangnya. Dari mulai menampung dan merawat anak-anak korban HIV/AIDS dirumahnya, memberikan pengertian kepada anak dan orang-orang disekitar yang awalnya mereka memandang bahkan menentang usahanya itu. Karena dinilai sebagai  sesuatu hal yang  buruk dan berdampak tidak baik untuk mereka.

Hingga akhirnya, di tanggal 26 Oktober 2015, Ny. Siti Atiko Pranowo meresmikan rumah singgah  "LENTERA" pertama di Semarang. 
Dan pada bulan Oktober 2016, berkat kegigihannya juga bantuan dari para donator.
Rumah singgah  impian Mama Lena tersebut bisa memiliki rumah sendiri sebagai panti di Jl. Kaba Timur no. 14 Rt.09 Rw.13 Kelurahan Tembalang Kecamatan Tandang Semarang.
Selang beberapa waktu, Rumah LENTERA  berganti nama menjadi Rumah "AIRA". Yang memiliki arti “Anak Itu Rahmat dari Allah”.
Karena berkat Anak-anak yang dirawatnya, Mama Lena mendapatkan rahmat bisa memiliki sebuah rumah singgah khusus untuk ODHA.
Mungkin ada yang tergerak hatinya untyk memberikan donasi sukarela terhadap mereka. Atau jika   teman-teman atau sahabat ada yang menemukan kasus anak ODHA yang tidak mampu, bisa menghubungi Rumah AIRA di nomor ini :
WA : 082135249610
BBM : D043DA3C/2306BC19

Tararammmm.. udah komplit kan? Semoga tulisan ini mampu mengetuk hati yang sudah rela meluangkan waktu untuk membacanya.

Tengkiyu… salam jaya tuk Semarang ATLAS.